Friday, April 25, 2008

Hikayat dan Karamah Sulthanil Aulia Syech Abdul Qodir Jailani R.A

Allahumma sholli wasallim ala sayyidina muhammadin Wa ala alihi wasohbihi ajmain.
Bibarakati Sulthanil Aulia,Algausul A'zhom,Alquthbi Rabbani,Wal Haikalu Shomadani Syech Abdul Qodir Jailani R.A.

Tuan Syech menjadi Syaikhuts tsaqolain, yaitu syaikhnya Jin dan Manusia yang sempurna, juga wali yang penuh kewaspadan yang sempurna wusul kepada Allah dan mempunyai kedudukan luhur lagi mulya serta mempunyai martabat yang tetap dan derajat yang sempurna dan prilaku yang luhur serta kesempurnaan yang tinggi, juga menjadi Wali Quthub yang ahli ma'rifat kepada Allah, dan menjadi pemimpin pertolongan penerangan hati, yaitu putra Syaikh Abi Sholih Musa Janki Dausat.
Janka Dausat putranya Syaikh Abdillah bin Yahya Azzahid Bin Musa Al juni bin Abdillah Al mahdi bin Al Hasan Almutsan bin Alhasan As Sibthi bin Ali Bin Abi Tholib. Dan putranya Syarifah Fathimah Az Zahro' putri dari junjungan kita Baginda Rasulullah S.A.W.


Tuan Syech Abdul Qodir Jailani dilahirkan didusun Jilan, kota terpencil di luar kota Tobaristan, pada tanggal 1 Romadhon 471 H.
Pada waktu beliau masih bayi, disiang hari bulan ramadhan, beliau tidak mau menetek(menyusu), karena inayah dari Allah kepada beliau. Dan ketika usianya mendekati baligh, Tuan syech gemar mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, mengunjungi para ulama yang mulia lagi berpengetahuan tinggi.

Tuan syech belajar ilmu fiqh kepada Syaich Abil Wafa Ali bin Aqil, Syech Abil Khotob Al-Kalwadzani Mahfudz bin Ahmad Al-Jalil dan Syech AbilHusain Muhammad bin AlQodli Abi Ya'la.
Di bidang Adab beliau belajar dengan Syech Abi Zakaria Yahya bin Ali Athibrizi. Kemudian Tuan Syech berbai'at belajar ilmu Thoriqoh kepada Guru yang Mursyid Arif Billah yaitu Syech Abil Khoiri Hammad bin Muslim Ad Dabbas.

Karomah Beliau :

Suatu ketika seratus ulama Ahli Fikih Bagdad berkumpul masing-masing membawa masalah, kemudian dikumpulkan, dan menghadap Kanjeng Syaikh perlu menguji kemampuannya,setelah para Ulama itu duduk didalam majelis, Tuan Syechpun menundukan kepala,tiba-tiba keluarlah cahaya bersinar dari dalam dadanya menembus dada para Ulama itu,maka hilanglah apa yang ada pada hati mereka, sampai pada masalah-masalah yang sudah matang dipersiapkan hilang begitu saja, para ulama tadi menjadi kebingungan, gemetar dan seakan-akan tidak berdaya juga kesadarannya, menyobek-nyobek pakaian dan juga tutup kepalanya. Kemudian Tuan Syech naik ke kursinya seraya memberikan jawaban yang sudah tersimpan dari masing-masing Ulama tersebut,setelah lengkap memberikan jawaban masalah-masalah itu semua, para Ulama tadi baru mengakui akan kelebihan Tuan Syech, lalu mereka tunduk.

Disaat mengajar beliau duduk diatas kursi yang tinggi agar bisa dilihat dan dingar, ucapannya terang dan lantang. Kadang-kadang Tuan Syech bagaikan berjalan di angkasa,kemudian kembali lagi ke kursinya, hal itu disaksikan oleh jamaah yang hadir.

Suatu ketika Tuan Syech melihat seberkas cahaya berkilauan menerangi ufuk langit, tidak lama menampakkan diri seraya memanggil-manggil : Wahai Abdul Qodir ..Aku adalah Tuhanmu ..Sungguh aku perbolehkan untukmu semua yang diharamkan. Maka Tuan syech menjawab : A'udzu Billahi Minasy Syaithanirrojim, Seketika itu juga cahaya tadi berubah menjadi gelap dan menyerupai awan dengan bersuara keras: Wahai Abdul Qodir ...., selamatlah engkau dari ulah sesatku, sebab ilmumu tentang hukum Tuhanmu dan karena pemahamanmu tentang kedudukanmu sungguh aku sudah menyesatkan seperti kejadian ini dari tujuh puluh orang thoriqoh.Setelah beliau selamat dari godaan syetan, kemudian memuji kepada Allah dengan mengucapkan : Anugerah dan keselamatan hanya kepada Tuhanku. Maka ditanyakan kepada Syech: Bagaimana Tuan syech bisa tahu sesungguhnya itu adalah syaitan..?
Tuan Syech menjawab: Dari Ucapannya, Telah aku perbolehkan bagimu apa yang diharamkan. Karena setahu saya sungguh Allah ta'ala tidak akan memerintahkan untuk berbuat jahat.


Tuan Syech Berkata: Tidak boleh terjadi didalam majelis untuk menghadap kepada Allah ta'ala,kecuali membersihkan dirinya dari kotoran dosa. Dan tidak akan dibuka hatinya untuk ma'rifat kepada Allah,kecuali hatinya dikosongkan dari pengakuan mempunyai prilaku baik dan dari perbuatan yang meresahkan. Apabila kebiasaan manusia sudah berlumuran dosa dan tidak mau membersihkan, maka Allah ta'ala menurunkan berbagai macam penyakit lahir ataupun bathin kepada mereka sebagai tebusan dan pembersih dosa-dosanya, agar yang demikian itu sesuai majelis menghadap dan mendekat kepada Allah, baik mereka sadar maupun tidak.

Ya Allah, Hamparkanlah bau harum keridhoanMu kepada Tuan Syech, dan anugerahkan kepada kami berkat rahasia kewalian yang Engkau titipkan Tuan Syech Abdul Qodir Jailani R.A.

Thursday, September 27, 2007

Sholatullahi Tagsya


صَـلاَ ةُ اللهِ تـَغْــــشَا كُـــــمْ حــَـــبـِـيـْـبِــي
وَ اَلـِــــكُــمُ وَ يـَغْــــشَا كُـــــمْ سَــــلاَ مُ
Limpahan Shalawat Allah selalu meliputi kalian (Wahai Nabi SAW dan para pencintanya dan pembelanya SAW)
dan atas keluarga kalian dan salam sejahtera selalu melimpah pada kalian.

عَــلَى قَــدْرِ الْـجَـــمَـالِ مَــعَ الْـــكَــمَـالِ
وَمـَــا طَـرِ بَ الْــمُـحِــــبُّـوْ نَ وَهَـــامُ
Sebanyak kadar segala keindahan dan kesempurnaan,
dan sebanyak gejolak kerinduan dan kasih para pecinta Nabi SAW.

لـِغـَـيْـرِ جَـــمَـا لـِـكُـــمْ نَــظَـرِ يْ حَـــرَ امُ
وَ غَــيْـرِ كَــلا َ مِــكُـمْ عِــــنـْدِ يْ كَــلا َمِ
Untuk selain memandang keindahan kalian, telah kuharamkan pandanganku,
dan selain pembicaraan kalian dihadapanku umpama lantai tempat pijakan kaki (yaitu sangat hina).

وَ عُــمْرٌ تَـسْـرِ يْ مِـنْـكُــمْ بـَـعْــضَ يـَـــوْ مٍ
وَ سَـــا عَـةُ غَــــيْرِ كُـــمْ عَــامٌ فَــعَـامُ
Dan usiaku terlewatkan bersama kalian seakan beberapa hari (terasa sangat singkat),
dan sesaat tanpa kalian bagaikan bertahun-tahun.

وَصَـبـْرِ يْ عَــنْـكُـــمُ شَـيْءٌ مُـحَــــالٌ
وَ مـَـا لِـيْ قَــاتِـلٌ إِ لاَّ الـْـفِـــطَـامُ
Dan sabar dari merindukan kalian adalah hal yang mustahil,
dan tak ada (yang kutakutkan) sebagai pembunuh, selain perpisahan dengan kalian.

إِ ذَا عَــا يـَـنْـتُـــكُــمْ ذَا لَـتْ هُـمُــوْ مِــيْ
وَ إِ نْ غِــبْـــتُـمْ دَ نَـى مِـنـِّـي الـْحِـــمَـامُ
Apabila aku melihat kalian maka hilanglah kesedihanku,
dan apabila kalian tiada maka telah dekatlah padaku kematian.






اَوَ دُّ بِــأَنْ أَ كُـــوْ نَ لَــــكُــمْ جَـــلِـيـْـــسًا
وَ تـُنْـصَـبُ لـِي بِـرَ بـْعِـــكُــمُ خِــيَـامُ
Aku sangat berhasrat untuk selalu menjadi pendamping kalian, dan dibuatkan kemah di halaman rumah kalian,
(ungkapan hati dari besarnya hasrat untuk selalu tidak berpisah, apabila tidak mendapat tempat tinggal di rumah mereka, maka cukuplah di halaman rumah mereka).

بــَدَاهُ بـِالـْـوِ صَــالِ مَــرِ يـْضَ هَجْـــرٍ
يـَـهِــيـْــمُ بِــكُــمْ إِذَا سَــجَـعَ الْـحَـــمَـمُ
Maka mulialah (mendekat padaku) dengan menyambung (pertemuan) setelah pedihnya perpisahan, (denganku)
yang selalu mendambakan kalian setiap kali burung-burung merpati saling bersenandung
(maksudnya tidak pernah ada berakhir).

حَـــدِ يـْثُ غَــــرَ ا مِـهِ فِـــيْــكُـــمْ قَـــدِ يـْـمٌ
وَ مَـلـْـبَـسُـهُ مِــنَ الْـحُـــبِّ الــسِّــــقَـامُ
Kabar tentang ia (diriku) tergila-gila pada kalian telah lama terdengar,
dan pakaian (yang menutupiku) dari kecintaan adalah kesusahan.

فَـــأَنــْـتُـمْ فِي اْلأُ صُـوْ لِ أَجَــــلُّ أَصْـــلٍ
إِ ذَا شِــئْـتُـمْ تَـحَـــصَّـلَ لِي الْـمَــرَ امُ
Dan kalian dari segala sumber (kemuliaan) adalah sumber yang sangat kuat,
apabila kalian menghendaki, maka akan tercapailah untukku segala keinginan.

بـِكُـــمْ صَـعْبُ اْلـلأُ مُـوْ رِ يـَعـُـوْ دُ سَــــهْـلا ً
فَــبِا ْلإِ حْــــسَـانِ جُــوْ دُو ا يـَا كِــرَ امُ
Sebab kalianlah segala permasalahan berbalik menjadi kemudahan,
maka Demi Yang Maha Memiliki Kebaikan, bermurah hatilah wahai orang-orang yang mulia.

فـَــلَـيْـسَ سِــوَ ا كُـــمُـوْ لـِلْـجُــوْ دِ أَهْـــــلا ً
فَـكَــيْـفَ نَــذِ يــْدُ صُــوْ حِــيـْكُـــمُ يــُضَـامُ
Maka tiadalah selain kalian orang yang lebih bermurah hati.



Burdah Muhammadun



مُحَـــمَّـدٌ أَشْـــرَ فُ ا ْلأَ عْــرَ ابِ وَ الْـــعَـجَــــم
مُحَــمَّـدٌ خَـــيْـرُ مَـنْ يـَمْــشِ عـَـلَـى قَـــدَمِ
Muhammad SAW semulia-mulia manusia dari segala bangsa,
Muhammad SAW sebaik-baik makhluk yang berjalan (menginjak bumi).

مُحَـــمَّـدٌ تــَا جُ رُسْـــلِ اللهِ قَــــاطِــــبَـةً
مُحَـــمَّـدٌ صَـــا دِقُ اْلأَ قْــــوَ الِ وَ الْـــكَـلـِـمِ
Muhammad SAW mahkota para rasul dan pemuka mereka,
Muhammad SAW selalu jujur dalam ucapan dan perkataannya
(ucapannya adalah Al Hadits, perkataannya adalah Al Qur ’an).

مُحَـــمَّـدٌ حَــــا كِــمٌ بـِـالْـــعَـــدْ لِ ذُوْ شَــرَ فٍ
مُحَـــمَّـدٌ مَـعْــــدِ نُ اْلإِ نْـعَــــامِ وَ الْحِــكَــمِ
Muhammad SAW hakim yang sangat adil dan pemilik kemuliaan,
Muhammad SAW sumber kenikmatan hidup dan sumber hikmah.

مُحَـــمَّـدٌ ذِ كْـــرُ هُ رَ وْ حٌ ِلأَ نْـفُـــسِـنَا
مُحَـــمَّـدٌ شُــكْـــرُ هُ فَـــرْ ضٌ عَـلَـى ْالأُ مـَـامِ
Muhammad SAW dengan mengingatkannya menenangkan hati kami,
Muhammad SAW yang menyukurinya wajib bagi umat.

مُحَـــمَّـدٌ ذِ يــْـــــنـَة ُ الــدُّ ْنــيـَا وَ بَــهْــجَــتـُــهَـا
مُحَـــمَّـدٌ كَــــا شِــــفُ الْـغُــــمَّـاتِ وَ الـظُّـــلَــمِ
Muhammad SAW penghias bumi dan kemegahannya,
Muhammad SAW pelebur bencana dan kegelapan.

مُحَـــمَّـدٌ ضَــاحِـــك ٌ لـِلـضَّــيْـفِ مُـــكْـــرِ ُم ُه
مُحَـــمَّـدٌ جَـــــــــارُ هُ وَ الله ِ لَـــمْ يـُـــضَـمِ
Muhammad SAW selalu tersenyum pada para tamunya dan memuliakan mereka,
Muhammad SAW yang dekat padanya demi Allah takkan disia-siakan.

مُحَـــمـَّدٌ يــَــــوْ مَ بـَعـْــثِ الـنـَّــاس ِ شَـــا فِـعُـــــنـَا
مُحَـــمَّـدٌ نــُـوْ رُ هُ الْـهـــَـدِى مِــنَ الــظُّـــلَــمِ
Muhammad SAW pada hari bangkitnya seluruh manusia pemberi kami syafaat,
Muhammad SAW cahayanya merupakan petunjuk dari kegelapan.





Ya Rabbama





يـَـا رَ بَّ مَـكَّــة َ وَ الــصَّـــفَـا بِـمُـحَــــمَّـدٍ
اِغْــفِـرْ لَـــنَـا يـَا سَــا مِــعًـا لِــدُعَـانَـا
Wahai Pemilik Makkah dan Bukit Shafa, demi Muhammad,
Ampuni dosa kami Wahai Yang Maha Mendengar do’a kami.


اُ كْـــتُمْ هَـــوَ انَ اِنْ أَرَ دْ تَ رِ ضَـــانَ
وَ احْــذَرْ تُـــبِـيْــحُ بــِسِرِّ نَـا لِـسِـوَ انَـا
Sembunyikanlah Kecintaan kepada kami apabila engkau menginginkan restu kami (para wali Allah),
Dan jagalah agar kau tak sesumbarkan apa-apa yang kau ketahui dari Kemuliaan kami.


وَ اخْــضَـعْ لَــنـَـا إِنْ كُـــنـْتَ رَ اجِــيَ وَ صْــلِــنـَـا
وَ اتْـرُ كْ مُـنــَـاكَ إِنْ أَرَ دْ تَ مُـنـَـانَـا
Tunduk dan panutlah kami apabila kau menginginkan bergabung dengan kami,
Dan tinggalkanlah cita-cita kosongmu apabila engkau menginginkan apa yang kami cita-citakan.


وَ اجْـــعَـلْ وُ قُــوْ فَــكَ مَــا بـَــقـِـــيْتَ بِــبَـابِــــنَـا
فَـــلَـــعَــلَّ اَنْ تـُحْــظَـى بـِـــنَـا وَ تَـرَ انَـا
Dan jadikanlah sisa usiamu kini untuk berada di pintu-pintu kami,
Maka semoga engkau akan mendapatkan anugerah dengan kedekatan kepada kami.


أَ وَ مـَــا عَـــلِــمْـتَ بِـأَ نَّـــنـَـا أَهْـــلُ الْـــوَ فَـــا
وَ مـُـحِــبــُّــــنَـا مَــا ذَ الَ تـَـحْــــتَ لِـــوَ انَــا
Apakah kalian tidak mengetahui, bahwa kami selalu bermurah hati,
Dan semua yang mencintai kami akan selalu di bawah panji kami.


فَـــإِ ذَا قَـــضَـيْتَ حُــقُــوْ قَـــنَـا يـَـا مُــدَّ عِــى
عَـــا يـَــنـْــتــَــــنَـا فِـى الْـكَــا ئــِــنـَـاتِ عِـيـَـانَـا
Apabila kalian jalankan permintaan kami ini, wahai yang menginginkan kemuliaan kami,
Maka kalian pasti melihat di semua alam akan keluhuran dan kebesaran kami dengan jelas.
نــَحْــنُ الْــكِـــرَ امُ فَـــمَــنْ أَتــَانَـا قَــاصِـــدً
نَــالَ الــسَّـــعَـادَ ةَ عِـنـْدَ مـَـا يـَــلْــقَــانَـا
Kami adalah kaum dermawan, maka barangsiapa yang datang kepada kami dengan suatu kebutuhan,
Maka ia akan mendapatkan keinginannya dan kebahagiaan ketika ia menemui kami.


فَــانْـــهَــضْ بـِــعَـذِ مِ لا َ تـَـكُــوْ نُ مُــقَـــصِّـرً ا
وَ انْــظُـرْ تـَـرَ ى الْـعُـــشَّـاقَ حَــوْلَ حِـمَـانَـا
Maka bangkitlah dengan penuh semangat, dan janganlah bermalas-malasan,
Lihatlah orang-orang yang mencintai dan merindukan kami, terayomi di dalam benteng-benteng kami.


مُـسْــتَــبْـشِـرِ يـْنَ بِـــنَــيْـلِ مَـا قَــدْ أَ مَّــلــُــوْا
فَــرِ حِــــيـْنَ مُـذْ نَــظَـرُ و ا الْـجَـــمَـالَ عِـــيَـانَـا
Mereka mendapat kebahagiaan dengan datangnya kabar gembira,
bahwa mereka diberi segala yang mereka dambakan,
Mereka dilimpahi kegembiraan sejak mereka memperdulikan keindahan yang sejelas-jelasnya (Muhammad SAW).

هَـامُــوْ ا بِــعِـشْــقَــتِــهِـمْ سُــــكَـارَ ى عِــنْـدَ مَــا
كُــشِـفَ الْـحِــجَــابَ وَ شَـاهَــدُوا مَـغْــنَـانَـا
Maka pusatkanlah perhatianmu bersama apa yang menyibukkan mereka,
dan dengan apa-apa yang mereka rindukan,
Ketahuilah bahwa mereka itu telah terbuka baginya hijab ma’rifah dan mereka telah menyaksikan kemuliaan kami.

فَـهُـــمُ الْــمُرَ ادُ وَ لاَ يــُرَ ادُ سِـــــوَ ا هُـمُ
فَــالْـــقَــلْــبُ مُـشْـــتَـغِـلٌ بـِـــهِمْ وَ لْــهَــانَـا
Maka mereka adalah yang paling pantas untuk dituju, dan tiada lagi yang pantas dituju selain mereka,
Dan hati yang sibuk dengan selain urusan mereka, adalah hati yang pasti terpenuhi kebingungan.

كَرِّ رْ لـِـسَــمْـعِـى ذِ كْـرَ ا هُمْ وَ حَــدِ يــْـثَــهُمْ
تـَــعْـمَـلُ مَــعِـى بِــحَـــيـَـا تِـــهِـمْ إِحْـسَـــانَـا
Maka ulang-ulanglah untuk selalu memenuhi pendengaranmu dengan mereka dan perkataan mereka,
Dan sibuklah dengan beramal baik bersama-sama dalam kehidupan mereka.

يـَـا رَ بَّ مَــكَّـــةَ وَ الــصَّـــفَـا بـِمُـحَـــمَّـدٍ
اِ غْــفِـرْ لَــنـَـا يـَـا سَــا مِـعـًـا لِــدُ عَـانَـا
Maka Wahai Pemilik Makkah dan Bukit Shafa, demi Muhammad,
Ampuni dosa kami wahai yang selalu mendengar do’a kami.

ثــُــمَّ الــصَّـــــلا َةُ عَــلَـى الــنَّـــبِـى وَ آلــِــهِ
مَــا حَــرَّ كَـــتْ رِ يـْـــحُ الـصَّــبـَـا أ َغْــصَـانَـا
Lalu limpahan Shalawat atas Nabi dan Keluarganya,
Sebanyak hembusan angin di pagi hari.



Yaa Dzakiri





يـَا ذَا كِــر ِ يـْنَ النـَّبِي ْ فُذْ تُمْ بِذِ كْــرِ الْحَبِـيْبْ
حَبِـيْب ِ رَ بـِّيْ إِلى الرَّ حْمنِ أَقْرَبْ قَرِ يْبْ
Wahai para pengingat Nabi (SAW) beruntunglah kalian dengan mengingat Sang Kekasih,
Kekasih Penciptaku yang sangat teramat dekat dengan Yang Maha Pengasih.

حَبِـيْبِ قَدْرُ هْ لَدَ ي الْـمَــوْ لَى وَ ِسـيْعٌ رَ حِـيْبْ
لَــهُ الْــوَ جَـا هَـات ِ فِي يَــوْ مِ اللِّـقَاءِ الـعَـصِـيْبْ
Kekasih yang derajatnya di sisi Tuhan sangat Luas dan Terhormat,
Pemilik Kewibawaan di hari pertemuan yang sangat sulit.

وَ لـِلرُّ سْلِ أَجْـمَـعِيْنَ فِي الْــيَــوْمِ ذَاكَ الْـخَطِـيْبْ
شَــمْـسِ الْـهُـدي مَـا بـَـدَ ا غَـا بـَتْ وَ لاَ بـَا تَــغِيْبْ
Dan di hadapan para Nabi dan Rasul di hari itu, Beliaulah yang akan menjadi juru bicara,
Matahari Hidayah yang tak pernah terbenam dan tak akan sirna cahayanya.

عَــلَــيْهِ صَلّى إِلــهِــي مَـا سَــجَــعْ عَـــنـْدَ لِـــيـْبْ
يَـا ذَا كِرِ يـْنَ الــنَّــبـِيْ مَرْ بَــعْكُمْ أَمْس خَـصِيْبْ
Atasnya Limpahan Shalawat Allah sebanyak riuhnya kicauan burung,
Wahai para pengingat Nabi (SAW) amal pahala kalian akan sangat menguntungkan kelak.

بِذِ كْرِ طـــهَ إِلـى الْــمَـــوْ لى أَنــَـابَ الْــمُـنِـيـْبْ
بِذ ِ كْرِ طــهَ إِلـى الــدَّ عْــوَ هْ أ َجَـابَ الْمُجِـيْبْ
Dengan mengingat Nabi Thahaa (SAW) terluhurkanlah hamba yang beribadah,
Dengan mengingat Nabi Thahaa (SAW) maka seruan kemuliaan didengar oleh mereka yang terpilih menjawabnya.

وَ مَنْ تَــقَـبـَّضْ بـِحَــبـْلِــهِ قَـطْ مَــا بـَـا يَـخِـيْبْ
هَــيَّـا اسْـتَـجِـيْـبُـو اوَ جِدْ وَ اسْـعَـفَ مَـنْ يَـسْـتَـجِـيْبْ
Barangsiapa yang berpegang dengan Tali Sunnahnya, tak akan dikecewakan,
Marilah bersama-sama mendatangi seruannya, bersemangatlah dan bergegaslah pada Sang Penyeru !

فَـقَدْ دَ عَــتْـكُمْ د َوَ ا عِيْ شَـانْــهَـا اَمْرٌ غَرِ يـْبْ
تـُـفْـضِيْ بِـمَنْ قَدْ صَـدَ قْ إِلى الْــفَـــنَـاءِ الرَ حِـيْبْ
Sungguh telah menyeru kalian, seruan-seruan keluhuran yang mengandung rahasia agung,
Barangsiapa yang bersungguh-sungguh akan tersucikan kepada keluhuran dan kemurnian yang agung.

حَــيْثُ الـتَّـجـَــلِّيْ مِـنَ الرَّ حْـمنِ نـِـعْمَ الْــقَرِ يـْبْ
بِـعَـذْ بِ وَ دِّ هْ وَ اِحْـسَـا نٍ وَ فَـضْلٍ عَــجِـيْـبْ
Ketika Arrahman memperlihatkan kenikmatan yang sudah menanti,
Dengan manisnya Kelembutan Santunan Nya, Anugerah dan Pemberian yang luar biasa.

إِصْحَــبْـهُ بـِا لـذِّ كْرِ تُـصْـبِــحْ فِي الْـــبـَــقَـا لُــهْ صَـحِـيْـبْ
فِي دَ ارِ احْـسـَــانِ مَـنْ يـَسْـمَــعْ لِـعَــبـْدِ هْ يُـجِـيْـبْ
Bersahabatlah dengannya (SAW) dengan selalu mengingatnya,
maka engkau akan mendapatkan teman yang abadi (Rasul SAW),
Di Istana Anugerah, maka barangsiapa yang mendengar seruan ini, sepantasnya ia menjawabnya.

طَـا بـَتْ لِــمَـنْ عَـاشَ خَـا ئِــفْ لـِلْمُــهَــيْـمِنْ رَ قِــيْـب
الـذِّ كْرِ لـِلْـمُصـْـطَفى هُو شُرْ بـُــنـَا لاَ الذَّ بـِيـْبْ
Maka terluhurkanlah mereka yang hidup dengan risau (tidak menganggap remeh) terhadap
Yang Maha Memelihara yang selalui mengawasi,
Mengingat Musthafa (SAW) itulah minuman kami yang sangat lezat.

وَ فِّرْ لــَــنـَـا يـَـا إِلــهِـيْ مِـنْ وِ دَ ادِهْ نــَــصِـيْبْ
وَ صَــلِّى مـَـاالْـــبَرْ قِ لَــعْـلَــعْ أَوْ أَ جَـابَ الْمُـجِيْبْ
Maka Anugerahilah kami Wahai Tuhanku, bagian dari kelembutan-kelembutan kasih sayangnya,
Dan Limpahkan Shalawat sebagaimana kilauan kilat, dan saat (kami) menjawab seruan.

عَـــلَــيْهِ وَ آلِــــهِ جَــمِـيْـعًـا ثُمَّ مَـنْ لُــهْ صَـحِـيْبْ
وَ اجْــمَــعْ بِــهِ الــشَّــمْـلِ يـَـا رَ بِّ الـسَّــمَـا يـَـا مُـجِـيْبْ
Atasnya dan semua keluarganya lalu semua yng bersahabat dengannya,
Dan kumpulkanlah baginya kemuliaan Wahai Pemilik Langit, Wahai yang menjawab do’ a.

عَــلَى الْــــهَـــنَـا و َ الْــمَـــسَـرَّ هْ وَ الصَّـــفَـا الَـــعَـجِـيْـبْ
نُـسْـقَـى بِـكَا سِـهْ كَـفَى و َاللهِ نــِـعْـمَ الْـحَـسِـيْبْ
Maka dalam limpahan kebahagiaan dan kegembiraan dan kesucian yang indah,
Kami dilimpahi dengan cangkir-cangkir luhurnya, maka cukuplah bagi kami Allah semulia-mulia Pemberi kecukupan.





Bi Fatimah






بِفَـاطِــمَـةْ قَـدْ صَــفَـا حَــاِلـي وَ نـِـلْـتُ الْـمَـرَ امْ
بِــضْـعَــةْ مُـحَــمَّـدْ حَــبِـيْبُ اللهِ خَــيْـرُ ا لأَ نــَامْ
Dengan Fathimah telah tersucikan keadaanku dan kudapatkan segala cita-cita luhurku,
Belahan tubuh Muhammad Habibullah (SAW) sebaik-baik manusia.

أَعْــلَـى لــَــهَـا الُلهُ قَـدْرً ا فِـي اْلــعُـلا َ وَ الْــمَــقَـامْ
نِــعْمَ الْــبَــتُـوْ لِ الرَّ ضِــيَّـةْ نُــوْرٌ كُـلِّ الــظُّـلا َمْ
Allah telah mengagungkan derajat Fathimah dengan Keluhuran dan Maqam Mulia,
Albatul yang Suci dalam Samudra Keridhoan Ilahi, Cahaya segala Kegelapan.

أُمُّ الْـحَـسَـنْ وَ الْـحُـسِـيـن أَهْـلُ الْــمَرَ قِـي الْــعِـظَـا مْ
لــَـهُمْ عَـطَـايــَا مِنَ الْــمَـوْ لَـى كِــبَـارْ جُــسَـامْ
Ibu Hasan dan Husein pemilik maqam puncak kemuliaan,
Atas mereka limpahan Anugerah dari Sang Pencipta Pemilik Anugerah terbesar.

هُمْ سَـادَ ةُ أَهْــلُ الْـجِـنَـانِ الْــعَـالـِـيـَّةْ يـَـا غُــلا َمْ
مَــنْ حُــبُّـهُمْ صَــدَ قْ بـَـا يـَـسْـكُــنْ بِــدَ ارِ الــسَّــــلا َمْ
Merekalah pembesar ahli surga yang luhur wahai anak,
Maka yang mencintai mereka dengan kesungguhan akan menghuni surga Darussalam.

وَ مَـنْ تـَـــعَـلَّـقْ بِـــهِمْ يــَـظْــفَرْ بِـــنَــيْـلِ الْــمَرَ امْ
أَكــرَ مْـتِ يـَـا بِــضْــعَـةْ أَحْــمَـدْ فَـانْــعِـمِـي بـِالـتَّـــمَـامْ
Dan yang berpegang dengan mereka akan beruntung mendapatkan cita-citanya,
Mulialah engkau wahai belahan tubuh Ahmad maka limpahilah kami kemuliaan.

وَ امْــنَـحِــيْ عَــبْـدَ كُمْ فِـي الْــقُرْ بِ أَعْـلَـى وَ سَـــامْ
نَــقُــو مُ بِـحَــمْـلِ الرَّ يـَـاتِ الْـحَــمْـدِ أَحْـسَـنْ قِــيَــامْ
Perhatikanlah dengan lembut budakmu ini, dengan kedekatan sebagai anugerah agung,
Agar kami tegak memegang Panji Dakwah Alhamd dengan tegak sempurna.





تَـــعُمُّ دَ عْــوَ تَـــةُ فِـي ا لأ َ كْــــوَ انِ كُــلَّ ا لأَ نَــامْ
نــَـلْـــبَــسُ خَــلْـعِ إِرْثُ مَــا يــَصِـفْ سَــنَـاهَــا كَـــلا َمْ
Hingga tersebar da`wahnya di seluruh dunia kepada seluruh manusia,
Hingga kami memakai baju warisanmu yang bercahaya terang benderang tak tersifatkan oleh kalimat.

يـَـانُــوْ رُ قَــلْـبِـيْ وَ يــَا أُمِّـيْ عَــلَــيْـكَ الـسَّـــلا َمْ
فِـيْ كُــلِّ حَــالٍ وَ شَــأْنٍ كُــلِّ لــَحْـظَــةٍ دَ وَ امْ
Wahai cahaya hatiku, wahai ibuku kuucapkan salam,
Setiap waktu, kejap dan saat dengan abadi.

عَــلَــيـْكَ صَـلَّـى ِإ لـــهِـيْ مَــعَ أَبِــيْـكَ ا لإِ مَـــامْ
ِإ مَـــامْ كُــلِّ الْــوَ رَ ى فِـي كُــلِّ خَــاصٍّ وَ عَــامْ
Atasmu limpahan shalawat Tuhanku, juga atas Ayahmu Sang Imam,
Pemuka semua pemuka dari semua golongan khusus dan awam.

الــشَّــا فِــعُ الْــمَــبْـتَــغِ يَــوْ مُ الـلِّــقَـاءِ وَ الزِّ حَـــامْ
يـَـوْ مُ الْــمَــلا َ ئِــكْ تُـــنَـادِ يْ جَــمْـعَ كُــلَّ ا لأَ نَــامْ
Pemilik Syafa’ah idaman dan tujuan di Hari Pertemuan dan Perkumpulan,
Hari para malaikat berseru pada seluruh manusia.

غُـضُّــوْ ا أَبـْـصَــارَ كُمْ تَــمُـرُّ بِــنْـتِ الـنَّـبِـيِّ بِـالـسَّــــلا َمْ
وَ نــَكِّـسُـوْ ا رُ ؤُ وْ سَـكُـمْ مَــاأَعْــظَـمَـهُ وَ الله ُ مَــقَـامْ
Tundukkan pandangan kalian untuk lewatnya Putri Nabi dengan Salam Sejahtera …..!
Tundukkan kepala kalian…, Maqam yang alangkah Agungnya Demi Allah.

أتَــَـذْ كُـرِ يــْنِـي مَــعَـكِ أَعْـبُرْ وَ مَـنْ لَــهُ ذِ مَـــامْ
حَـاشَـــاكِ يـَـا أُمُّـــنَـا تـَــنـْسِـيْنَ هَــذَا الْـغُــــلا َمْ
Apakah engkau mengingatku saat itu untuk masuk & lewati shirath bersamamu dan bersama mereka yang termuliakan,
Alangkah sedih dan tak mungkin ….. wahai Ibu kami, Engkau lupakan anakmu ini.

مَـحْــسُـو بِــكُـمْ يـَـرْ تـَـجِــيْـهِ مِـنـْكُـمْ بِــهِ ا لإِ هْــتِـمَـامْ
أَ نْـتُــمْ مَــرَ ا مُــهْ وَ مَـقْـصُـوْ دُهُ وَ نـِـعْمَ الْــمَـرَ امْ
Bocah kesayanganmu mengharapkan kasih sayang dan perhatianmu ini,
Engkaulah cita-cita dan maksud, dan semulia-mulia cita-cita.



يـَـا بِــنْـتَ طــهَ فَـــؤَ ادِ يْ فِـيْ مَـحَـــبَّــتِـكِ هَــــامْ
وَ اللهِ أَ نْــتُـــمْ مُــرَ ادِ يْ فِي الــدُّ نــَا وَ الْــقِــــيَـامْ
Wahai Putri Tha Haa, sanubariku bergejolak dalam mahabbah padamu,
Demi Allah, Engkau maksudku di dunia dan di hari kebangkitan.

وَ مَــا أَنــَا ِإ لاَّ بِــكُـمْ يـَـا سَـــادَ تِــيْ يـَـا كِــرَ امْ
عَـــلَــيْـكِ مَـــعَ وَ الِـــدْكِ أَذْ كَـي الـصَّــــلا َةُ وَ الـسَّـــلا َمْ
Dan aku ini hanyalah karenamu Wahai Pembesarku, Wahai Imam mulia,
Atasmu bersama ayahmu sesuci-suci shalawat dan salam.

وَ أَهْـلُ الْـكِــسَـاءْ وَ اهْـلِ بَـــيـْتِـهِ عَــالِــيِـيْنَ الْــمَـــقَـامْ
وَ الـصَّـحْـبِ أَجْــمَــعْ وَ مَـنْ عَــلَـى هُـدَ اهُ اسْــتَــقَـامْ
Dan atas Ahlul Kisa serta Ahlul Baitnya para maqam yang luhur,Dan para Shahabat semua dan seluruh yang tegak deng

Tuesday, May 15, 2007

Hikmah Maulid Nabi Oleh Habib Ali Bin Abdurrahman Assegaf

Hikmah Maulid Nabi Muhammad S.A.W yang di sampaikan oleh Alwalid Alhabib Ali bin Abdurrahman Assegaf di kediaman mantunya Alhabib Soleh Bin Muhammad Baghir Al-Athas, Dijelaskan didalam Kitab Al-umdah karya seorang Waliallah dari Andalusia dimana sering kita membacanya yaitu 'Yarabbibil Musthafa Balig Maqo Sidana Wagfir lana Mamadho Ya waasi'al karomi - Huwal Habibulladzi Turja' Syafaatuhu Likulli haulin bina ahwalulilmuqtahimi'
Dan kitabnya sudah disahkan atau di benarkan langsung oleh Baginda Nabi.

Makna dari bagian isi bacaan diatas, bahwa Baginda Nabi adalah yang diharapkan Syafaatnya dihari nanti yaitu yaumil mahsyar, dimana hari itu adalah hari banyak manusia yang kesusahan untuk minta pertolongan dan hanya Baginda Nabi Muhammad S.A.W yang mampu membantu di hari itu. Dan siapakah yang akan mendapatkan syafaat pada hari itu, yaitu dialah orang-orang yang senantiasa mencintai Rasulluah S.A.W. Dan dengan memperingati kelahirannya adalah salah satu bukti kecintaan kita kepada baginda nabi.

Semoga kita termasuk tergolong orang-orang yang dicintai Rasulluah S.A.W yang tentunya jika sudah di cintainya maka akan selamat dunia akherat. Amiin ...